Ideologi secara katagorikal
menjelajahi wilayah keyakinan, nilai-nilai dan konsep ideal mengenai pemahaman cara
kerja dunia serta bagaimana merespon orang lain dan lingkungannya, membedakan
mana yang baik dan benar serta
merumuskan sesuatu yang ideal dalam kehidupan. The feminine mystique karya Betty Friedan misalnya. Essay ini
berisikan tentang data statistic mengenai kondisi wanita di tengah abad
keduapuluh di Amerika. Di dalamnya terdapat penelusuran bagaimana wanita itu
diberlakukan di negara tersebut. Seperti yang tercantum pada kutipan berikut:
"By the end of the nineteen-fifties, the
average marriage age of women in America dropped to 20, and was still dropping,
into the teens. Fourteen million girls were engaged by 17. The proportion of
women attending college in comparison with men dropped from 47 per cent in 1920
to 35 per cent in 1958."
Dari kutipan diatas tergambarkan jelas bahwa wanita di
akhir 1950an banyak yang melangsungkan pernikahan muda. Disamping itu empat
juta diantaranya yang masih berusia remaja sudah banyak yang dipinang hingga banyak
wanita yang putus dari bangku perkuliahan sehingga persentasi dari wanita
Amerika yang melanjutkan perkuliahan menurun drastic. Hal ini merupakan hal
yang sangat diprihatinkan oleh penulis karena data statistic pun mulai
menunjukkan kekhawatiran yang cukup tinggi. Pernikahan muda menyebabkan
banyaknya para pasangan muda Amerika ini melahirkan banyak anak terlebih di
akhir tahun limapuluhan angka kenaikkan jumlah kelahiran anak meningkat drastic
melebihi jumlah dari Negara India dimana yang asalnya hanya memiliki dua anak
saja mulai meningkat hingga tiap pasangan ini memiliki empat bahkan hingga enam
anak seperti dalam kutipan berikut:
"By the end of the fifties, the United States
birthrate was overtaking India's. The birth-control movement, renamed Planned
Parenthood, was asked to find a method whereby women who had been advised that
a third or fourth baby would be born dead or defective might have it anyhow.
Statisticians were especially astounded at the fantastic increase in the number
of babies among college women. Where once they had two children, now they had
four, five, six."
Dalam hal ini bisa dikatakan hal tersebut merupakan
bagian dari mistik karena wanita sudah tidak tahu bagaimana mereka
mengkondisikan diri mereka dan bagaimana juga mereka memposisikan diri pada
saat itu. Mereka hanya menjadi ibu rumah tangga yang terkekang dengan keiatan
rutin yang sudah turun-temurun seperti pada kutipan berikut:
"In the fifteen years after World War II, this
mystique of feminine fulfillment became the cherished and self-perpetuating
core of contemporary American culture. Millions of women lived their lives in
the image of those pretty pictures of the American suburban housewife, kissing
their husbands goodbye in front of the picture window, depositing their stationwagonsful
of children at school, and smiling as they ran the new electric waxer over the
spotless kitchen floor."
Dari kutipan diatas mungkin menggambarkan inilah hal
mistik yang terjadi pada wanita di Amerika. Oleh karena itu, Hal mistik yang merupakan sesuatu
yang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun sehingga wanita tidak bisa lagi
berbuat yang lebih karena hal tersebut sudah mereka jalani. Disini tidak ada
hal yang mereka kerjakan selain melayani suami dan anak-anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar