Cuplikan Kisahnya (kata orang sih, saya juga belum sempet baca :D)
Tiga orang gadis muda dan seorang perwira polisi terbunuh dalam jangka
waktu beberapa hari. Kejadian itu terjadi setelah sebelumnya pihak
kepolisian menggerebek markas suatu kelompok radikal yang baru saja
melakukan teror di jaringan internet. Simbol dari kelompok tersebut
digoreskan oleh pelaku pembunuhan di tubuh dua orang korban. Inspektur
Timur Mangkuto, sahabat dari perwira polisi yang terbunuh, malah
dicurigai sebagai pelaku pembunuhan. Pasalnya ia terlihat bersama dengan
korban sesaat sebelum pembunuhan terjadi dan meninggalkan sidik jari.
Timur Mangkuto pun sekaligus dicurigai sebagai anggota kelompok radikal
tersebut yang disusupkan ke jaringan kepolisian.
Sebelum sempat tertangkap, Timur Mangkuto berhasil meloloskan diri dan
segera menjadi buronan polisi nomer satu. Sementara dua orang anggota
kelompok radikal yang tertangkap dalam penggerebekan, tidak mau
berbicara banyak meskipun telah ditekan dengan keras. Mereka hanya
berbicara tentang teka-teki lima buah negara yang mereka hafal luar
kepala tapi tidak mereka ketahui jawabannya.
Dalam pelariannya Timur Mangkuto bertemu dengan Eva Duani, seorang ahli
sejarah Indonesia. Bersama Eva Duani dan dipandu oleh ayahnya, Profesor
Duani Abdullah, Timur Mangkuto berusaha menguak teka-teki lima negara
untuk membongkar keberadaan kelompok radikal yang telah menjebaknya demi
membersihkan nama baik.
Usaha menguak teka-teki lima negara itu mengharuskan mereka meneliti
kitab Dialog “Timaues and Critias” karya Plato tentang negeri Atlantis
yang hilang, mendengarkan dan mencari petunjuk dari sastra lisan Tambo
dari Minangkabau, menerjemahkan prasasti Kedukan Bukit, menelusuri kitab
Pararaton, dan meminta keterangan dari saksi sejarah atas pembentukan
Pemerintahan Darurat RI di Sumatera pada tahun 1948.
Nah, kalo anda-anda sekalian kepingin tau seperti apa kisahnya. silahkan klik link dibawah ini:
Klik disini
0 komentar:
Posting Komentar