Selasa, 07 Juni 2011

0 WANITA REVOLUSIONER DAN FEMINISME POSMODERN


Wacana gender mulai sering dibicarakan pada awal tahun 1977. Hal ini berawal ketika sekelompok feminis di London tidak lagi menggunakan isu-isu lama seperti patriarchal atau sexisttetapi menggantinya dengan wacana gender. Masalh kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, hingga masih adanya anggapan bahwa perempuan hanyalah kaum su-ordiner, sampai saat ini masih menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan.
    Upaya pembebasan diri kaum perempuan dari berbagai ketimpangan perlakuan dalam segala aspek kehidupan disebut gerakan feminism. Feminism diawali oleh presepsi tentang ketidakseimbangan posisi perempuan bila dibandingkan dengan laik-laki dalam masyarakat. Berdasarkan persepsi ini kemudian timbul berbagai upaya untuk mengkaji penyebab ketimpangan tersebut sehingga kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki dalam berbagai bidang kehidupan dapat ditemukan, sesuai dengan potensi mereka sebagai manusia.
    Seiring dengan waktu, gerakan feminism menciptakan karakter perempuan-perempuan yang baru. Budaya postmodern ditahun 90-an semakin memperkuat kemunculan figure-figur perempuan yang menjadi sorotan. Perempuan yang mandiri, tangguh, tidak melihat dirinya sebagai korban dan menginginkan kekuasaan. Figur-figur perempuan ini menandai muncunya sebuah pemikiran feminism baru, yaitu feminism postmodern.
    Seperti halnya feminism yang mendasarkan diri pada wacana modernitas. Aliran feminsme postmodern ini, berkaitan dengan pemikiran posmodernisme. Pemikiran posmodernisme secara garis besar menekannkan pada konsep beranggapan bahwa perempuan bisa mengekspresikan dirinya 'sebagai' perempuan, tanpa terjerat ke dalam konsep sentral-marginal ataupun superior-inferior, karena memang pada dasarnya perempuan berbeda dengan lai-laki.
    Para pengarang popular telah menggambarkan era 1980-an dan 1990-an sebagai era "posfeminis". Sebuah era untuk keluar dari politik feminis terdahulu, yang telah menukar cita-cita politik mereka dengan mobilitas karier, yang menjadi bukti mereka telah menunjukan eksistensinya. Setelah dideklarasikan sebagai era posfeminis, pada masa ini bermunculan berbagai karya sastra ataupun film yang mengangkat tema posfeminis. Diwujudkan dalam berbagai bentuk, karya-karya tersebut mengangkat kisah-kisah tokoh utama perempuan dalam usahanya untuk menemukan kebahagian.
    Salah satu contoh karya sastra yang terbit pada masa tersebut ialah sebuah puisi karya seorang wanita Amerika Afrika Nikki Giovanni yang berjudul Dreams yang berarti mimpi. Dengan menggunakan sebuah representasi dirinya sebagai wanita modern yang revolusioner. Sebagai seorang wanita Amerika Afrika, Nikki Giovanni telah menulis puisi revolusioner yang mencerminkan pada budaya dan warisan ras nya. Menghabiskan banyak masa mudanya tumbuh di Knoxville, Tennessee, masa kanak-kanak Giovanni telah sangat mempengaruhi tulisannya. Nikki Giovanni, (Yolanda Cornelia Giovanni namanya diberikan) lahir 7 Juni 1943 di Knoxville Tennessee. Sebagai seorang anak, ia menghadiri sekolah Episkopal, dan ketika tiba saat baginya untuk mulai kuliah, dia terdaftar di Fisk University. Sebagai mahasiswa baru, Giovanni adalah seorang mahasiswa yang sangat memberontak, banyak mengabaikan aturan sosial sekolah. Sikap ini membawanya ke skorsing dari universitas sebelum tahun pertamanya bahkan selesai. Namun demikian, pada tahun 1964 ia kembali ke Fisk, dan karir tulisannya dimulai.
Menganalisis karya sastra merupakan penilaian terhadap karya sastra itu sendiri. Salah satu cara untuk mengetahui karya itu baik atau buruk, harus dimulai dari pemahaman unsur-unsur pembentukan karya sastra itu sendiri. Di sini yang dimaksud adalah unsur intrinsik puisi itu. Pemberian pemahaman unsur instrinsik dari puisi itu adalah untuk mengetahui apakah pemahaman itu dapat meningkatkan kualitas dalam menganalisis sebuah puisi. Rachmat Djoko Pradopo (1990), bahwa puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, yang digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi, bisa berfungsi sebagai kritik sosial, karena sebuah karya sastra tidak dapat mengelak dari kondisi masyarakat dan situasi kebudayaan tempat karya itu dihasilkan.

   Nikki Giovanni sebagai seorang wanita Afro-America menginginkan sebuah kebebasan didalam kehidupan pada umumnya. Tidak menjadi seorang wanita yang harus berada dalam jalur tekanan. di sini "I" merupakan seorang wanita yang mempunyai mimpi mencoba mengambil alih amerika, menunjukan bahwa warga atau masyarakat kulit putih amerika pada saat itu tidak sendirian. Maksudnya ialah warga kulit hitam juga dapat melakukan hal-hal yang memang seharusnya dilakukan sebagai seorang manusia.
      Feminisme posmodern (postmodern feminism) adalah sebuah pendekatan terhadap teori feminis yang memadukan teori posmodern dan postrukturalisme. para tokoh feminisme ini menghindari istilah-istilah yang mengisyaratkan adanya suatu kesatuan yang membatasi perbedaan. Mereka menolak untuk mengembangkan penjelasan dan penyelesaian yang menyeluruh mengenai opresi terhadap perempuan. Meskipun hal ini menghadirkan masalah besar bagi teori feminis, namun penolakan ini juga memperkaya pluralitas dalam feminisme.
Feminis posmodern mengundang setiap perempuan yang berefleksi dalam tulisannya untuk menjadi feminis dengan cara yang diinginkannya. Tidak ada satu rumusan tertentu untuk menjadi 'feminis yang baik'. Pada dasarnya feminisme posmodern memang menentang karakterisasi. ketika seorang wanita kulit hitam tidak mendapatkan haknya sebagai wanita. Ras mereka telah terinjak pada saat itu dan laki-laki kulit hitam menginjak-injak harkat dan martabat mereka sebagai seorang perempuan. Puisi yang mudah dicerna dan memiliki arti yang dapat dihubungkan dengan realitas kehidupan wanita kulit hitam pada saat itu.
Nikki berharap atau pun bermimpi mendapatkan kebebasan sebagai wanita modern yang tidak menginginkan hak-haknya terinjak. Menurut Prof. DR. Hamka Terbukanya keran demokrasi dan kebebasan berbicara telah membuka suara-suara dan ide-ide yang selama ini cendrung bungkam karena ditekan oleh tindakan represif penguasa. Sekarang, setiap orang bebas mengekspresikan kehendaknya tanpa takut lagi akan dihukum, diberendel, dan diberangus oleh pihak-pihak tertentu yang merupakan perpanjangan tangan penguasa.

 

Salah satu bidang yang mendapat porsi yang cukup besar dan mendapatkan ruang gerak yang leluasa adalah menyangkut masalah perempuan. Isu-isu dan gerakan tentang emansipasi, kesetaraan gender, dan perjuangan hak-hak perempuan telah menjadi perbincangan dan wacana yang menarik. Perbincangan dan perjuangan hak-hak perempuan timbul karena adanya suatu kesadaran, pergaulan, dan arus informasi yang membuat perempuan semakin kritis dengan apa yang menimpa kaumnya. Pejuang hak-hak perempuan sangat dipengaruhi oleh perkembangan feminisme itu sendiri. Inti dari puisi Nikki Giovanni tersebut ialah menginginkan hak-hak perempuan Afro-Amerika dalam sebuah kebebasan yang alami pada dasarnya dapat berpikir dan melakukan apapun layaknya seorang manusia tanpa ada unsur perbandingan dari sisi manapun pada masa itu oleh karena itu mungkin puisi ini telah terbit.

 
Daftar pustaka:
Hamka. Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta; Pustaka Panji Mas. Cet II.1985.
Pradopo, Rachmad Djoko, 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Semi, Atar. 19855. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Sumarjo, Jakob, 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni.
http://grelovejogja.wordpress.com/2007/02/13/feminisme-menurut-hamka/

http://
en.wikipedia.org/wiki/Nikki_Giovanni/


 


 


 


 

 

0 komentar:

Posting Komentar

 

World of Mine Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates