Senin, 30 Mei 2011

2 Potret Suram Irlandia dalam Modest Proposal karya Jonathan Swift

Latar Belakang
Jonathan Swift lahir di Dublin Irlandia pada 30 November 1667. Setelah ayahnya meninggal Jonathan Swift lulus dari Trinity College di Dublin pada tahun 1686. Setelah menerbitkan salah satu karya terbesarnya dari Oxford University pada tahun 1692, Swift masuk ke Church di Iran pada tahun 1694. A Modest Prosposal merupakan salah satu karyanya yang merupakan sebuah sindiran untuk masyarakat Iran yang pada saat itu mengalami kemiskinan sehingga swift membuat tulisan-tulisan yang berupa pamplet. Yang membuat Swift menciptakan tulisan tersebut dikarenakan Swift merasa sangat iba terhadap keadaan Iran pada saat itu karena itu merupakan kota kelahirannya. Karyanya ini merupakan sebuah perwujudan kekejaman Swift terhadap apa yang dia lihat sebagai skandal ekonomi dan politik pada pemerintah Inggris dan Iran. Pada waktu yang bersamaan, Swift secara langsung menyindir juga terhadap bagian dari katolik-protestan sejalan dengan teori ekonomi dan tujuan yang lainnya. A Modest Proposal telah dijadikan sebuah karya yang sangat berbeda dari gaya retoris cemerlana lainnya dan itu berlangsung untuk mengumpulkan pembaca baru dan menambah kritk perhatian untuk saat ini.
Tujuan penelitian
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dengan tujuan penelitian ini penulis mengharapkan:
1. Adanya sebuah pemahaman dari analisis essay A Modest Proposal.
2. Memaparkan kurang lebihnya sebuah informasi dari isi dan luar essay yang berjudul A Modest Proposal.

Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan diatas, untuk memudahkan penulisan dalam penulisan ini, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang menjadi penyebab hal tersebut?
2. Bagaimanakah Swift menyikapi keadaan tersebut?


PEMBAHASAN
Sejak Irlandia ditaklukan oleh Inggris dalam abad ke-12, negeri itu tidak pernah diperintah secara langsung oleh raja-raja Inggris pemerintahan langsung dipegang oleh beberapa keluarga bangsawan Anglo-Irlandia, seperti keluarga-keluarga Fitzgerald, Butler, dan Burke. Irlandia pada masa itu dihuni oleh suku-suku Kelt yang masih sangat terbelakang jika dibanding dengan bangsa-bangsa barat Eropa lainnya.
Sudah sejak awal abad ke-17 kaum pionir Inggris menyebrangi samudra Atalantik mula-mula ke sekitar lautan karibia untuk membuka pekebunan-perkebunan, dan kemudian ke Amerika Utara untuk membuka daerah-daerah pertanian. Motif agama dan ekonomi ini kemudian juga mendorong kaum katolik Inggris untuk menetap dibarbagai tempat di Amerika Utara, antara lain di Maryland.
Dari sejarah Irlandia diatas merupakan salah satu gambaran bagaimana Swift telah membuat salah satu karyanya yang berjudul A Modest Proposal. Hal tersebut diakibatkan karena Swift sebagai orang Irlandia sendiri merasa bahwa pemerintahan disana tidak adil terhadap keadaan dan perkembangan ekonomi di Irlandia.
A Modest Proposal ini merupakan salah satu jalan penting yang memesan penulis dengan pembaca untuk membuat mereka melihat lebih dalam mengenai politik, moral kebenaran social dan suatu masalah yang siap digunakan dari sebuah ejekan. Essay tersebut benar-benar merupakan sebuah sindiran yang memiliki tujuan untuk menemukan jalan pembaca mengakui berbagai macam dari dinginnya peningkatan kekejaman dari rasionalisme yang tumpul ketika digunakan untuk masalah social diantaranya kemiskinan dan meningkatnya populasi.
Seperti Voltaire, Jonathan Swift membuat Ejekan ini melalui sebuah karakter dalam masalah ini, pembicara dari suatu proposal. Meskipun Voltaire cenderung untuk menghadirkan masalah yang lebih banyak dari sebuah pencerahan berdasarkan ejekan karakter, dampaknya adalam sebuah kesamaan sejak pembaca menggambarkan dan membuatnya untuk mengakui suatu yang benar-benar cacat dari pemikirannya pembicara dalam essay A Modest Proposal dapat secara dingin merundingkan sebuah menfaat ekonomi dan social dari adanya pembunuhan dan pemusnahan anak-anak tanpa berpikir panjang untuk masalah moral. Ejekan karakter ini dapat membuat suatu statement yang akan terlihat menjadi murni terhadap masalah ekonomi tanpa melihat sesuatu yang alami dari hal tersebut.
Analisis
A Modest Proposal ini merupakan sebuah Essay karya Jonathan Swift, yang didalamnya mengandung unsur-unsur yang berhubungan dengan kemasyarakatan mengenai politik, ekonomi, social dan moral. Dalam hal ini perlu diadakannya sebuah analisis isi yang jelas didalam ilmu social isi yang dimaksudkan berupa masalah-masalah social, ekonomi, poltik, I dan juga moral termasuk propaganda. Dan dalam karya sastra, isi yang dimaksudkan adalah pesan-pesan, yang dengan sendirinya sesuai dengan hakikat sastra. Analisis isi ini, khususnya dalam ilmu social sekaligus dapat dimanfaatkan secara kualitatif dan kuantitatif.
Oleh karena itu, melalui analisis tersebut maka dapat dikatakan bahwa A Modest Proposal dalam keseluruhan isinya, memiliki unsur-unsur yang telah disebutkan diatas. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi alamiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi. Dalam karya sastra misalnya, dilakukan untuk meneliti gaya tulisan seorang pengarang. A Modest Proposal karya Jonathan Swift ini sindiran tajam bagi pemerintahan Irlandia yang tengah didominasi oleh jajahan Inggris. Salah satu hal yang terjadi pada saat itu adalah keika Swift merasa bahwa akibat kemiskinan yang terjadi di Irlandia juga telah mengancam bagi populasi kehidupan anak-anak khususnya pada saat itu, yang mana anak-anak dalam cerita tersebut dijadikan salah satu jalan atau cara untuk menanggulangi masalah tersebut. Seperti yang ada pada kutipan dibawah ini;
I THINK it is agreed by all parties, that this prodigious Number of Children in the arms, or on the backs, or at the Heels of their Mother, and frequently of their Father. Is in the present deplorable State of the Kingdom, a very great additional Grievance; and therefore, whoever could find out a fair, cheap, and easy method of making these Children sound and useful Members of the Commonwealth, would deserve so well of the publick, as to have his statue set up for a presenver of the Nation.

Dari kutipan diatas terlihat betapa mengerikannya hal yang terjadi di Irlandia tersebut, di mana akibat kemiskinan tersebut pemerintahannya telah menerapkan beberapa metode untuk menanggulanginya, salah satunya dengan cara mengurangi pertumbuhan anak-anak dengan cara menggugurkannya ketika masih dalam kandungan dan membunuh anak-anak yang tumbuh pada masa itu.
THERE is likewise another great Advantage in my Scheme, that it will prevent those voluntary Abortions, and that horrid Practice of Women murdering their Bastard Children; alas! Too Frequent among us; sacrificing the poor innocent Babes, I doubt, more to avoid the Expence than the Shame; which would move Tears and pity in the most Savage and inhuman Breast.

Kutipan diatas memperjelas bahwa keadaan tersebut telah menimbulkan berbagai macam hal, segala kehidupan sangat terancam terutama anak-anak, dimulai ketika seorang wanita itu sendiri harus menggugurkan kandungannya agar tidak ada peningkatan populasi sekaligus untuk memperbaiki tingkat ekonominya, anak-anak pada saat itu harus dibunuh dan dijual.
I AM assured by our merchants, that a Boy or Girl before twelve Years old, is no saleable commodity; and even when they come to his Age, they will not yield above three pounds, or three pounds and half a Crown at most, on the Exchange; which cannot turn to account either to the parents or the kingdom; the Charge of Nutriment and rags, having been at least four Times that value.
Begitulah pemerintahan yang ada di Irlandia pada saat itu, segala macam telah diterapkan untuk mengubah keadaan ekonomi yang sangat kacau dinegara tersebut. Seolah-olah tidak ada cara lain untuk menanggulanginya, sehingga Swift semakin merasa benci terhadap pemerintahan dan aturan yang ada dinegara tersebut. Pemerintahan di Irlandia memperdagangkan anak-anak pada usia 12 tahun karena menurutnya usia tersebut sangat pas untuk dijual dan dijadikan makanan seperti biasanya. Hal ini mengakibatkan Swift membuat rencana sendiri dengan memakai sindiran-sindiran tajamnya terhadap pemerintahan disana;
A VERY worthy person, a true lover of his Country, and whose Virtues I highly esteem, was lately pleased, in discoursing on his Matter, to offer a Refinement upon my Scheme.
He said, that many gentlemen of this Kingdom, having of late destroyed their deer; he conceived, that the want of venison might be well supplied by the bodies of young lads and Maidens, not exceeding fourteen years of Age, nor under twelve so great a Number of both sexes in every country being now ready to starve, for want of work and service:…..
Kutipan diatas merupakan salah satu rencana yang telah dibuat oleh Swift agar pemerintahan di
Irlandia, bisa sadar akan aturan-aturan yang telah dibuatnya, dan kenyataan dari aturan-aturan tersebut bukan membuat keadaan masyarakat dan ekonomi di Irlandia semakin membaik namun sebaliknya malah banyak yang merugikan masyarakat tersebut. Banyak hal yang harus mereka korbankan untuk kepentingan orang lain. Dan bukannya berubah menjadi baik namun keadaannya semakin memburuk, karena selain membunuh dan menjual anak-anak, tubuh perempuan usia 14 tahunpun mereka jual untuk alas an kepentingan ekonomi.
BUT in order to justify my friend; he confessed, that this Expedient was put into his Head by the famous Salmanazor, a Native of the Island Formosa who came from thence to London above twenty Years ago, and in conversation told my friend, that in his country, when any young person happened to be put to Death, the Executioner sold the carcase to person of Quality, as a prime Dainty; and that, in his time, the Body of a plump Girl of fifteen, who was crucified for an Attempt to passion the Emperor, was sold to his imperial Majesty’s prime Minister of state and other great Mandarins of the court, in joints from the Gibbet, at four hundred Crowns. Neither indeed can I deny, that if the same Use were made of several plump young girls in this town, who, without one single Groat to their Fortunes, cannot stir Abroad without a chair, and appear at the play-house, and Assembling in foreign Fineries, which they never will play for; the kingdom would not be the worse.
Swift melihat betapa hancurnya pemerintahan tersebut karena telah melakukan berbagai cara untuk mencapai segala keinginanya dalam menjajah Irlandia, lagi-lagi anak-anak yang telah menjadi korban kekejaman mereka demi meningkatnya kehidupan mereka.
Akibat dari pengaruh jajahan Inggris tersebut, mereka melakukan penjualan bayi-bayi mereka yang sudah mereka bunuh sekitar dua puluh ribu bayi yang telah mereka bunuh untuk dijadikan makanan selayaknya daging-daging hewan seperti biasanya.
Alangkah hancurnya hancurnya Negara tersebut, berada dibawah jajahan Inngris yang mendominasi Irlandia terhadap jajahan tersebut sehingga akhirnya masyarakat rela melakukan segala apapun yang telah diperintahkan oleh pemerintahan Inggris, selain itu pada saat yang bersamaan kedudukan seorang wanita sangat dikucilkan dan dianggap rendah sehingga disana kebanyakan wanita bahkan hampir seluruh sosok wanita yang menjadi korban eksploitasi selalin bayi dan anak-anak.
Masalah Irlandia selama berabad-abad merupakan duri dalam daging bagi Inggris. Persoalan pokok tentunya ialah ketidaksenangan orang-orang Irlandia untuk hidup sebagai bangsa taklukan. Persoalan pokok diperberat lagi oleh perbedaan agama dan oleh adanya permukiman orang-orang protestan asal Inggris dan Skotlandia yamg dalam abad-abad sebelumnya sengaja dimasukan kedaerah itu guna mematapkan kekuasaan Inggris di pulau itu. selanjutnya perlakuan-perlakuan tidak adil dan bahkan kadang-kadang kejam dibidang-bidang politik, ekonomi, dan agama yang dilakukan pemerintah Inggris terhadap orang-orang Irlandia menambah besarnya rasa dendam bangsa itu terhadap Inggris. Maka tidak heran dalam essay ini Swift sangat terlihat dendam terhadap pemerintahan Inggris dan akhirnya membuat sindiran-sindiran tersebut.
SUPPOSING that one thousand families in this city, would be constant Customer for infants Flesh; besides others who might have it at merry Meetings, particularly Weddings Thousand Carcasses; and the rest of the kingdom (where probably they will be sold somewhat cheaper)
Kutipan tersebut merupakan hal yang mendukung tentang pernyataan yang telah dituliskan diatas, berdasarkan apa yang telah terjadi di Irlandia pada saat itu.
Berikut ini merupakan kutipan yang mendasari bahwa Swift tidak memperdulikan hal apapun termasuk pendapat orang-orang mengenai tulisannya tersebut.
THEREFORE I repeat, let no men talk to me of these and the like Expedients; till the hath, at least, a Glimpse of hope, that there will ever be some hearty and sincere Attempt to put them practice.
Guna menghilangkan, atau setidak-tidaknya mengurangi, rasa dendam bangsa Irlandia ini, partai Liberal dalam abad ke-19 beberapa kali berhasil mengusahakan disahkannya beberapa undang-undang yang membebaskan orang-orang Irlandia, yang beragama katolik, dari kewajiban untuk menyokong Gereja Anglikan Irlandia yang sesungguhnya hanya diperuntukan para tuan tanah asal Inggris. Disamping itu, pada tahun-tahun 1870 dan 1881 disahkanlah undang-undang pertahanan (land act) yang bermaksud membebaskan orang-orang Irlandia dari eksploitasi dan penindasan tuan-tuan tanah terhadap mereka.

PENUTUP
Dari cerita diatas, dapat dilihat betapa mengerikannya kondisi Irlandia pada saat itu, karena berada dibawah jajahan Inggris. Kehidupannya bergantung pada peraturan-peraturan yang telah mereka buat sehingga banyak hal yang dapat membuat Swift merasa kehilangan keadilan untuk masyarkat Irlandia. Adanya eksploitasi terhadap anak-anak, dan rendahnya kedudukan wannita, sehingga mereka harus tunduk atas peraturannya tersebut.
Padahal jika dikaji lebih baik, banyak hal atau cara untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan seperti itu, terutama permasalahan ekonomi kita bisa melakukannya secara bijaksana, agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang ada. Oleh karena itu, kejadian tersebut menimbulkan sebuah pemikiran yang ada dala diri Swift melalui essaynya A Modest Proposal yang berupa usulan-usulan namun bermakna sindiran terhadap pemerintahan Inggris.

Referensi
Samekto. 1998. Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris. Daya Widya: Jakarta.
Eagleton, Terry. 1996. Teori Sastra. Jala Sutra: Yogyakarta.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Ratna, Nyoman Khuta. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Atar, Semi. 1989. Kritik Sastra. Angkasa: Bandung.

2 komentar:

  1. kunjungi juga:
    http://wilujengsumpingdiromdon.wordpress.com/2011/05/28/141/

    BalasHapus
  2. Thank you very much for author because your this article very help me. I am a student English Literature too just like you. I am at 3 semester. Honestly literature make me get frustration and headache. Thank you very much anyway, you very help me...
    Semoga ilmu yang telah anda share bisa bernilai ibadah. Aamiin

    BalasHapus

 

World of Mine Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates